Pencahayaan untuk anak
(dengan pendekatan psikologi persepsi untuk anak)
PENGANTAR
Dalam memilih pencahayaan untuk anak terutama dalam kamar anak yang banyak dipikirkan orang adalah membeli lampu yang terang untuk ditaruh di dalam rumah. Beberapa orang memiliki cara tersendiri untuk mendapatkan kepuasan dalam memilih furniture. Hasilnya 35 % anak SD Negri di Solo terdeteksi sakit mata dan hanya beberapa anak yang mau menggunakan kaca mata. Masihkah anda memberikan sistem pencahayaan yang bebas bagi anak
Berbicara tentang memilih jenis pencahayaan, banyak masyarakat yang mementingkan keindahan daripada fungsi. Fungsi tidak hanya sebatas ‘bisa digunakan’, namun juga perlu pertimbangan lain seperti batasan ruang, dana, fasilitas, kenyamanan. Saya membuat karya ilmiah sebagai solusi memecahkan masalah tersebut sekaligus sebagai referensi anda dalam mengenal berbagai macam bentuk pencahayaan untuk anak, karakter pencahayaan untuk anak, dan kebutuhan intensitas terkait dengan psikologi anak
Karena kebutuhan akan pencahayaan bagi manusia dewasa dan anak berbeda, semoga dengan referensi yang cukup lengkap dari saya dapat membantu anda untuk memilih pencahayaan yang tepat bagi anak, sehingga akan menjadikan hunian bagi anak menjadi tempat tinggal yang menyenangkan. Selamat membaca.
B. ASAL MULA ADANYA PENCAHAYAAN
Pencahayaan muncul setelah ditemukanya lampu, saat itu lampu yang ada sangatlah sederhana dengan intensitas warna redup dan berwarna kuning. Lampu saat itu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan akan pencahayaan bagi manusia yang beraktifitas pada malam hari.
C. MEMILIH PENCAHAYAAN YANG TEPAT UNTUK ANAK
Bagaimana memilih pencahayaan yang tepat bagi anak? Memilih pencahayaan yang tepat yaitu lebih mengutamakan fungsi. Dengan mengutamakan fungsi kemudian melalui beberapa proses desain.
Pencahayaan sendiri dibagi menjadi 2, yaitu pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami sangat diutamakan di era green desain seperti ini, selain murah, penggunaan pencahayaan alami juga efektif dan efisien. Pencahayaan buatan digunakan intuk aktifitas disaat suasana berada tanpa adanya sinar matahari, seperti saat mendung dan malam
Proses memilih pencahayaan yang tepat dalam desain interior
1. Tentukan kebutuhan ruang anak
Skema Pembentukan wujud pencahayaan buatan sederhana menjadi kebutuhan ruang
Bentuk sederhana Fasilitas utama Penambahan fasilitas Perhitungan kenyamanan Jenis tempat Bagian utama Jenis ruang Kebutuhan ruang
Misalkan dapat dilakukan dengan surfei kegiatan mulai dari hobby, sirkulasi, dan aktifitas keseharian. Lalu setelah itu dilakukan pemecahan masalah dengan memberikan pencahayaan yang tepat untuk anak. Intensitas untuk anak tentu berbeda dengan dewasa. Untuk anak kebutuhan intensitas cahaya 2/3 dari kebutuhan manusia dewasa (psikologi anak umur dibawah 10 tahun)
Lampu untuk penerangan saat belajar
Lampu untuk penerangan ruang tidur anak
Aplikasi Cornice cocok untuk anak dikarenakan cahaya luminasi tidak langsung memantul ke indra penglihatan secara langsung
Pantulan warna dapat melatih sensor penglihatan anak karena pada saat dibawah umur 10 tahun anak menangkap ribuan sel warna dan mengkombinasikan ke dalam pikiran otak anak
Cahaya pantulan ke tembok juga memberikan kenyamanan pada luminasi cahaya yang terlalu terang
Kebutuhan pencahayaan anak saat berada di lingkungan keluarga, seharusnya orang tua menggunakan pencahayaan yang membias dan fungsionalis. Kebutuhan pencahayaan sangat penting bagi anak untuk kebutuhan di saat membaca, belajar, dan beraktifitas. Sehingga apa yang dikerjakan dapat sesuai dengan efektifitas kebutuhan akan desain.
Contoh :
1. kebutuhan di kamar mandi keluarga kebutuhan di ruang santai keluarga
2. Berikan suasana kondusif
3. Aman untuk anak
No comments:
Post a Comment