Di suatu tempat di kota jakarta, tumbuh seorang anak yang terpenuhi dari segi ekonomi. Anak tersebut menginginkan kamar penuh dengan warna merah dan pink, maka orang tua pun menyetujui permintaan si kecil dan menghiasi kamar dengan nuansa merah dengan balutan furniture pink. Setelah berjalan setahun, perilaku anak tersebut berubah menjadi anak yang berani melawan, suka main, dan berperilaku dewasa yang negatif. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ataukah hanya kenakalan anak biasa?
Mungkin salah satu penyebabnya bisa berdampak dari interior kamar anak tersebut. Menurut ilmu interior psiklogi persepsi, warna merah, pink, orange bisa meningkatkan kinerja otak kita. Namun kinerja otak akan terus bertambah disaat kita rilex atau santai, hal ini akan mengakibatkan anak tersebut berfikir terus menerus dan mengakibatkan emosi yang berlebih. Hal ini akan berdampak pada kegiatan yang dilakukan menjadi tidak wajar. Bila hal ini akan diteruskan maka akan timbulah stres berat, dan apabila parah akan mengganggu kejiwaan anak.
Memang untuk anak berumur 1-3 tahun baiknya kita kenalakan semua jenis warna. Setelah itu tentukan warna interior kamar untuk buah hati anda warna-warna yang sejuk dan dingin. Berikan pilihan pada anak apakah mau warna hijau muda, biru laut, krem atau putih?
Setelah umur sekitar 17 tahun, baru seorang dapat bebas menentukan warna interior kamar atau ruanganya, karena sudah mempunyai pengendalian diri dan kecil kemungkinan terhipnotis oleh warna di sekitarnya. Mulai dari sekarang pahamilah fungsi warna untuk menghindari stres pada diri anda.
No comments:
Post a Comment